Jumat, 31 Agustus 2012
Pengertian HTML - Kali ini saya akan memberikan informasi mengenai dunia programming yaitu Pengertian HTML.Setelah terakhir kali saya memberikan artikel mengenai Script Photoshop Online dan setelah itu saya jarang memberikan artikel mengenai Programming.Kali ini saya akan berikan sedikit artikel mengenai Pengertian HTML.
Apa itu HTML ?? HTML (Hyper Text
Markup Language) adalah bahasa pemrograman utama dalam pembuatan
website, keterlibatan HTML tetap diperlukan walaupun website yang dibuat
full flash. Dalam prakteknya, hanya segelintir web designer saja yang
benar-benar membuat website murni dengan full coding (HTML).
Selain karena prosesnya yang bisa memakan waktu yang lama, ternyata
faktor kemampuan dalam penguasaan HTML yang minim juga menjadi penyebab.
Hal lain mungkin karena tidak terbiasa dengan HTML. Para web designer
yang tidak terbiasa dengan coding lebih sering menggunakan web editor
(WYSIWYG),daripada murni dengan melakukan coding.
Padahal, kalau terbiasa menggunakan coding maka kita akan memahami
struktur web yang dibuat, memahami bagaimana agar konten HTML bisa
di-render oleh browser dengan baik, dan masih banyak lagi. Namun, apapun
itu tetap saja memiliki tujuan yang sam untuk menghasilkan website yang
lebih baik.
Tidak ada jaminan sebuah web dengan murni coding hasilnya baik, dan
tidak ada jaminan pula website yang dibuat dengan bantuan web editor
hasilnya baik. Yang paling penting adalah bagaimana webmaster itu
meracik sebuah website yang diterima masyarakat.Sekian informasi
sederhana saya mengenai Pengertian HTML.
TUGAS TIK XI IA 2
SMAN 1 INDRALAYA UTARA
SUMBER MATERI : http://putraaldy.blogspot.com/2012/04/pengertian-html.html
Diposting oleh
Unknown
di
20.00
Untuk semua sahabat, cerita dari Sahabat tentang persahabatan.
Berharap dapat memberi inspirasi yang positip.
Salam hangat,
Yusak.
Salam hangat,
Yusak.
Operator Telephone
Waktu saya masih amat kecil, ayah sudah memiliki telephone di rumah kami. Inilah telephone masa awal, warnanya hitam, di tempelkan di dinding, dan kalau mau menghubungi operator, kita harus memutar sebuah putaran dan minta disambungkan dengan nomor telephone lain.
Waktu saya masih amat kecil, ayah sudah memiliki telephone di rumah kami. Inilah telephone masa awal, warnanya hitam, di tempelkan di dinding, dan kalau mau menghubungi operator, kita harus memutar sebuah putaran dan minta disambungkan dengan nomor telephone lain.
Sang operator akan menghubungkan secara manual.
Dalam waktu singkat, saya menemukan bahwa , kalau putaran diputar , sebuah suara yang ramah, manis, akan berkata :
“Operator ” Dan si operator ini maha tahu.
Ia tahu semua nomor telephone orang lain. Ia tahu nomor telephone restaurant, rumah sakit, bahkan nomor telephone toko kue di ujung kota.
Dalam waktu singkat, saya menemukan bahwa , kalau putaran diputar , sebuah suara yang ramah, manis, akan berkata :
“Operator ” Dan si operator ini maha tahu.
Ia tahu semua nomor telephone orang lain. Ia tahu nomor telephone restaurant, rumah sakit, bahkan nomor telephone toko kue di ujung kota.
Pengalaman
pertama dengan sang operator terjadi waktu tidak ada seorangpun di
rumah dan jempol kiri saya terjepit pintu. Saya berputar-putar kesakitan
dan memasukkan jempol ini ke dalam mulut tatakala saya ingat …operator!
!!
Segera saya putar bidai pemutar dan menanti suaranya.
” Di sini operator…”
” Jempol saya kejepit pintu…” kata saya sambil menangis. Kini emotion bisa meluap, karena ada yang mendengarkan.
” Apakah ibumu ada di rumah?” tanyanya.
” Tidak ada orang”
” Apakah jempolmu berdarah?”
” Tidak, cuma warnanya merah, dan sakiiit sekali”
” Bisakah kamu membuka lemari es?” tanyanya.
” Bisa, naik di bangku”
” Ambillah sepotong ice dan tempelkan pada jempolmu….”
” Di sini operator…”
” Jempol saya kejepit pintu…” kata saya sambil menangis. Kini emotion bisa meluap, karena ada yang mendengarkan.
” Apakah ibumu ada di rumah?” tanyanya.
” Tidak ada orang”
” Apakah jempolmu berdarah?”
” Tidak, cuma warnanya merah, dan sakiiit sekali”
” Bisakah kamu membuka lemari es?” tanyanya.
” Bisa, naik di bangku”
” Ambillah sepotong ice dan tempelkan pada jempolmu….”
Sejak saat itu
saya selalu menelephone operator kalau perlu sesuatu. Waktu tidak bisa
menjawab pertanyaan ilmu bumi, apa nama ibu kota sebuah negara. Tanya
tentang mathematics. Ia juga menjelaskan bahwa tupai yang saya tangkap
untuk dijadikan binatang peliharaan , makannya kacang atau buah.
Suatu hari, burung peliharaan saya mati. Saya telpon sang operator dan melaporkan berita duka cita ini.
Ia
mendengarkan semua keluhan, kemudian mengutarakan kata kata hiburan
yang biasa diutarakan orang dewasa untuk anak kecil yang sedang sedih.
Tapi rasa belasungkawa saya terlalu besar.Saya tanya: “Kenapa burung
yang pintar menyanyi dan menimbulkan sukacita sekarang tergeletak tidak
bergerak di kandangnya?”
Ia berkata pelan: “Karena ia sekarang menyanyi di dunia lain….”
Kata-kata ini – ngga tau bagaimana – menenangkan saya. Lain kali saya telephone dia lagi.
“Di sini operator”
“Bagaimana mengeja kata kukuruyuk?”
“Di sini operator”
“Bagaimana mengeja kata kukuruyuk?”
Kejadian ini berlangsung sampai saya berusia 9 tahun.
Kami sekeluarga kemudian pindah kota lain. Saya sangat kehilangan “Di sini operator”
Saya tumbuh jadi remaja, kemudian anak muda, dan kenangan masa kecil selalu saya nikmati. Betapa sabarnya wanita ini. Betapa penuh pengertian dan mau meladeni anak kecil.
Kami sekeluarga kemudian pindah kota lain. Saya sangat kehilangan “Di sini operator”
Saya tumbuh jadi remaja, kemudian anak muda, dan kenangan masa kecil selalu saya nikmati. Betapa sabarnya wanita ini. Betapa penuh pengertian dan mau meladeni anak kecil.
Beberapa
tahun kemudian, saat jadi mahasiswa, saya study trip ke kota asal.
Segera sesudah saya tiba, saya menelpon kantor telephone dan minta
bagian “operator”
“Di sini operator” Suara yang sama.
Ramah tamah yang sama.
Saya tanya: “Bisa ngga eja kata kukuruyuk”
Hening sebentar. Kemudian ada pertanyaan: “Jempolmu yang kejepit pintu sudah sembuh kan?”
Saya tertawa. “Itu Anda… Wah waktu berlalu begitu cepat ya.”
“Di sini operator” Suara yang sama.
Ramah tamah yang sama.
Saya tanya: “Bisa ngga eja kata kukuruyuk”
Hening sebentar. Kemudian ada pertanyaan: “Jempolmu yang kejepit pintu sudah sembuh kan?”
Saya tertawa. “Itu Anda… Wah waktu berlalu begitu cepat ya.”
Saya
terangkan juga betapa saya berterima kasih untuk semua pembicaraan
waktu masih kecil. Saya selalu menikmatinya. Ia berkata serious: “Saya
yang menikmati pembicaraan dengan mu. Saya selalu menunggu nunggu kau
menelpon”
Saya ceritakan bahwa, ia menempati tempat khusus di hati saya. Saya bertanya apa lain kali boleh menelponnya lagi.
“Tentu, nama saya Saly”
Tiga bulan kemudian saya balik ke kota asal. Telephone operator.
Suara yang sangat beda dan asing.
Saya minta bicara dengan operator yang namanya Saly.
Suara itu bertanya “Apa Anda temannya?”
“Ya teman sangat lama.”
“Maaf untuk kabarkan hal ini, Saly beberapa tahun terakhir bekerja paruh waktu karena sakit sakitan, dan dia meninggal lima minggu yang lalu….”
“Tentu, nama saya Saly”
Tiga bulan kemudian saya balik ke kota asal. Telephone operator.
Suara yang sangat beda dan asing.
Saya minta bicara dengan operator yang namanya Saly.
Suara itu bertanya “Apa Anda temannya?”
“Ya teman sangat lama.”
“Maaf untuk kabarkan hal ini, Saly beberapa tahun terakhir bekerja paruh waktu karena sakit sakitan, dan dia meninggal lima minggu yang lalu….”
Sebelum saya meletakkan telephone, tiba tiba suara itu bertanya:
“Maaf, apakah Anda bernama Paul?”
“Ya”
“Saly meninggalkan sebuah pesan buat Anda. Dia menulisnya di atas sepotong kertas, sebentar ya….”
Ia kemudian membacakan pesan Saly:
“Bilang pada Paul, bahwa IA SEKARANG MENYANYI DI DUNIA LAIN… Paul akan mengerti kata kata ini….”
“Maaf, apakah Anda bernama Paul?”
“Ya”
“Saly meninggalkan sebuah pesan buat Anda. Dia menulisnya di atas sepotong kertas, sebentar ya….”
Ia kemudian membacakan pesan Saly:
“Bilang pada Paul, bahwa IA SEKARANG MENYANYI DI DUNIA LAIN… Paul akan mengerti kata kata ini….”
Saya meletakkan gagang telephone.
Saya tahu apa yang Saly maksudkan.
“Selamat bernyanyi di dunia lain, Sally, sahabatku, operator telephone yang bagiku tidak ada duanya di dunia ini”, ucap saya dalam hati.
Saya tahu apa yang Saly maksudkan.
“Selamat bernyanyi di dunia lain, Sally, sahabatku, operator telephone yang bagiku tidak ada duanya di dunia ini”, ucap saya dalam hati.
Langganan:
Postingan (Atom)
0 komentar: